فَلَمَّآاَلْقَوْاقَالَمُوْسٰىمَاجِئْتُمْبِهِالسِّحْرُاِنَّاللّٰهَسَيُبْطِلُهٗاِنَّاللّٰهَلَايُصْلِحُعَمَلَالْمُفْسِدِيْنَ٨١
falammaa alqaw qaala muusaa maa ji'tum bihi alssihru inna allaaha sayubthiluhu inna allaaha laa yushlihu 'amala almufsidiina
Setelah mereka melemparkan, Musa berkata, "Apa yang kamu lakukan itu, itulah sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan kepalsuan sihir itu. Sungguh, Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang yang berbuat kerusakan." [81]
— Kementerian Agama Republik Indonesia